Kamis, 27 Agustus 2015

KB dan permasalahannya


Permasalahan KB di Indonesia



KB atau yang disebut keluarga berencana adalah salah satu program pemerintah dalam bidang kesehatan masyarakat yang ditunjukkan untuk keluarga - keluarga Indonesia. Program ini ditunjukkan untuk pembatasan jumlah anak untuk membatasi jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat. KB (keluarga berencana) juga merupakan upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Banyak jenis – jenis KB yang terdapat di Indonesia misalnya seperti kontrasepsi tanpa alat (pil Kb ataupun pemotongan atau pengikatan saluran telur dan sperma) dan kontrasepsi dengan alat (spiral dan keluarga berencana) , KB juga terbukti aman untuk digunakan bila pemakai mengerti bagaimana cara menggunakan dan mengatur penggunaan KB tersebut, sehingga KB sangat aman dan bermanfaat bagi orang tua yang belum ingin memiliki anak ataupun menunda kehamilan tak terduga.
Tetapi, di Indonesia KB belum efektif digunakan oleh masyarakat di seluruh di Indonesia, terutama daerah – daerah di pelosok di Indonesia yang belum mengerti atau belum bisa mendapatkan KB, sedangkan di daerah pelosok atau di desa – desa masih menerapkan banyak anak, banyak rezeki.
Indonesia memang tidak mewajibkan semua penduduknya untuk harus mengikuti Program KB (keluarga berencana) ini. Namun, Indonesia hanya sebatas menganjurkannya tanpa aturan yang jelas. Oleh karena itu, Program ini kurang efektif untuk pengendalian jumlah penduduk sehingga jumlah penduduk indonesia masih meningkat pesat.
Hanya sebagian orang – orang yang sadar akan masalah kebaikan KB ini, banyak masyarakat yang belum mengetahui keuntungan dan kegunaan KB, sedangkan KB sangat berguna untuk menghambat pertumbuhan anak yang banyak dan tidak terkendali. Kurangnya penyuluhan dan pembelajaran tentang KB di Indonesia membuat masyarakat buta akan pengetahuan tentang KB tersebut.
Lalu bagaimanakah solusi yang tepat untuk mengatur dan menerapkan KB di Indonesia ? banyak solusi yang akan kita peroleh ntuk mengatasi persoalan berikut :
1. Mengadakan penyuluhan

Mengadakan penyuluhan akan pengetauan KB di pelosok daerah – daerah di Indonesia maupun di desa – desa terpencil yang belum mengetahui manfaat dari KB, dengan mengadakan penyuluhan, masyarakat indonesia mengerti akan manfaat KB dan memiliki rasa kepedulian akan ekonomi mereka bila memiliki anak banyak.
2. Memberikan promosi KB gratis

Pemerintah bisa mengadakan promosi KB gratis agar masyarakat tertarik dan mau melakukan KB. Dengan gratisnya KB masyarakat tidak perlu untuk mengeluarkan biaya, terutama bagi masyarakat yang memang tidak memiliki biaya untuk membeli alat KB yang mungkin bisa terbilag mahal bagi kalangan masyarakat kebawah.






3. Menerapkan 2 anak lebih baik

Dengan menerapkan pemikiran positif tersebut masyarakat akan memiliki pemikiran yang baik dalam mengelola keluarga dan mengatur kehamilan maupun kelahiran seorang anak, dan mereka mengerti akan manfaat program KB tersebut dengan menerapkan memiliki 2 anak akan lebih baik untuk pembiayaan ekonomi dan kedepannya, sehingga biaya yang lain bisa digunakan untuk pembiayaan pendidikan maupun pembiayaan lainnya.



4. Memberikan peraturan untuk membatasi kelahiran anak


Dengan memberikan peraturan tersebut, masyarakat akan mematuhi peraturan tersebut, dan menunda kehamilan atau mecegah kehamilan berikutnya, tetapi solusi ini hanya dapat digunakan bila masyarakat belum terlanjur memiliki anak lebih dari dua, bila sudah terlanjur memiliki anak lebihh dari dua, maka anak selanjutnya akan diberikan tunjangan biaya yang mahal atau yang disebut anak swasta yang tidak dapat pembiayaan dari pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar